Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Pengamat: Terlalu Dini Mengganti Gerald Vanenburg, STY Juga Nihil Trofi Selama 5 Tahun Menukangi Timnas Indonesia

Pengamat: Terlalu Dini Mengganti Gerald Vanenburg, STY Juga Nihil Trofi Selama 5 Tahun Menukangi Timnas Indonesia

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-08-02 19:30:02
Dilihat:8 Pujian
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, pada laga kontra Timnas Malaysia U-23 pada Piala AFF U-23 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (21/7/2025). (Bola.com/Abdul Azis)

Jakarta Kegagalan Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 2025 membuat pelatih Gerald Vanenburg berada dalam tekanan. Tak sedikit yang mendesak juru taktik asal Belanda itu didepak.

Di final, Garuda Muda kalah 0-1 dari Timnas Vietnam U-23. Kekalahan yang sangat menyesakkan, mengingat Kadek Arel dkk. justru tersungkur di kandang sendiri, Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.

Kegagalan tersebut sekaligus mengubur asa Indonesia untuk mengulang sukses kala menjadi yang terbaik di Piala AFF 2019 serta menuntaskan dendam di final edisi 2023 dimana ketika itu Garuda Muda terjungkal dari Vietnam.

Menurut pengamat sepak bola nasional, Ronny Pangemanan, pergantian pelatih bukanlah solusi. Dengan kata lain, Gerald Vanenburg harus tetap diberi kesempatan karena baru sebulan menangani Garuda Muda.


Baru 1 Kompetisi

Beberapa kali, tim racikan pelatih Gerald Vanenburg itu menguasai bola dan menggempur pertahanan Malaysia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Baru satu kompetisi dengan persiapan pendek, sang pelatih berhak mendapat kesempatan lebih lama lagi.

"Kalau bicara soal tangung jawab, ya sebagai pelatih kepala dimana-mana dia harus bertanggung jawab. Bukan pemainnya yang harus disalahkan. Kalau pun gagal, ya pelatih yang harus disalahkan sebagai bentuk tanggung jawab," kata Ronny Pangemanan via kanal YouTube NTV Sport belum lama ini.

"Tetapi bukan cuma dia. Perlu juga datang dari induk organisasi PSSI yang menunjuk Gerald Vanenburg. Tapi kalau untuk menggantikan dia, saya pikir terlalu dini. Karena dia menangani tim inikan masih baru, baru satu bulan," imbuhnya.


Berkaca dari STY

Berkaca dari pelatih sebelumnya, PSSI tetap memberikan kesempatan kepada Shin Tae-yong, walau nakhoda asal Korsel itu nihil trofi selama lima tahun membesut Timnas Indonesia.

"Tidak mungkin baru menangani satu bulan, begitu gagal langsung dipecat. Nanti kalau pelatih lain masuk, lalu gagal dipecat lagi. Itu tidak akan berkembang dengan baik. Jadi diberikan terus kesempatan," tandas pengamat yang akrab disapa Ropan.

"Shin Tae-yong saja sampai lima tahun tak memberikan satu trofi pun tapi tetap dia dianggap sukses di awal oleh banyak netizen sebelum ada pergantian dengan Patrick Kluivert," tandasnya.

"Jadi mungkin, bicara U-23 kegagalan ini menurut saya ya bagi seorang pelatih diberi kesempatan lagi. Kecuali dia sudah satu tahun menangani tim U-23 ini kemudian gagal, nah ini. Tapi kalau baru satu bulan dia tangani tim ini di turnamen AFF kemudian gagal terus dia disalahkan, saya pikir nggak juga".

"Makanya kan Ketua Umum PSSI Pak Erick Thohir memberi kesempatan lagi untuk melihat sampai di bulan September, Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Kita tuan rumah juga. Nah, di situ juga akan dilihat bagi seorang Gerald Vanenburg," tuntas Ronny Pangemanan.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}