
Jakarta - Di antara 18 kontestan BRI Super League 2025/2026, Semen Padang punya skuat paling gemuk. Total mereka telah mengontrak 39 pemain.
Manajemen Kabau Sirah tampaknya tak mau mengulang pengalaman pahit musim lalu yang nyaris terdegradasi ke Liga 2 yang musim depan berganti label menjadi Pegadaian Championship 2025/2026.
Dikutip dari situs Transfermarkt.id, Semen Padang memaksimalkan kuota pemain asing dengan mengoleksi sebelas penggawa. Ada lima legiuner asing yang dipertahankan yakni Kenneth Ngwoke, Cornelius Stewart, Bruno Gomes, Arthur Augusto, Alhassan Wakaso, dan Filipe Chaby.
Sedangkan wajah baru dihiasi Rui Rampa Angelo Meneses, dan Pedro Matos. Sementara nama Tin Martic dan Marco Baixinho yang sedang mengalami cedera masih tercantum di dalamnya. Begitu pula Ronaldo Kwateh sedang dibelit cedera.
Musim baru telah dimulai dan BRI Super League 2025/2026 hadir dengan banyak kejutan! Mulai dari format kompetisi yang berubah, tim-tim promosi yang mengejutkan, hingga aturan baru yang bikin persaingan makin panas!
Kental Aroma Portugal

Komposisi asing Semen Padang sangat kental dengan aroma Portugal. Ada pelatih Eduardo Almeida, sedangkan di jajaran pemain ada Angelo Meneses, Rui Rampa, Marco Baixinho, Pedro Matos, dan Felipe Chaby.
Alhasan Wakaso punya kewarganegaraan ganda Portugal dan Ghana. Tapi dia dicatat sebagai pemain asal Ghana.
Semen Padang juga mematuhi regulasi mengontrak pemain lokal U-23. Bahkan jumlahnya melebihi kuota, yakni sepuluh anak muda.
Ada dua penggawa Timnas Indonesia U-20 dan U-23 yaitu kiper Ikram Al Giffari dan gelandang Firman Juliansyah. Sisanya adalah kiper Mursalim Wijaya, Gilang Esa, Armando Oropa, Zulkifli Yahya, Ronaldo Kwateh, Ferdiansyah, Febrian Triyanto, serta Dewa Sapalas.
Pasang Target Ambisius

Eduardo Almeida masih dipercaya sebagai nakhoda tim. Dengan perombakan masif ini, Semen Padang pasang target ambisius finis di posisi lima besar.
Misi ini tidak akan mudah, karena persaingan yang diyakini lebih ketat daripada musim lalu. Semen Padang juga menghadapi tantangan di luar lapangan. Mereka kemungkinan besar bakal jadi tim musafir karena masalah kelayakan Stadion Haji Agus Salim Padang sebagai kandang.
Namun, dengan materi pemain yang dianggap lebih solid dan persiapan yang matang, Semen Padang bertekad untuk membuktikan bahwa mereka bukan lagi tim yang berjuang di zona degradasi, melainkan kekuatan baru yang patut diperhitungkan.