
Jakarta - Kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026 menempatkan pelatih Patrick Kluivert sebagai sasaran kritikan. Sebelumnya, PSSI mengapungkan asa tinggi Patrick Kluivert bisa memenangkan dua laga Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Arab Saudi dan Irak.
Nyatanya, Jay Idzes dan kawan-kawan menyerah 2-3 dari Arab Saudi dan takluk 0-1 dari Irak. Dengan demikian, pupus sudah mimpi rakyat Indonesia melihat tim kebanggaannya beraksi di pentas balbalan terakbar empat tahunan yang rencananya akan berlangsung di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko dua tahun mendatang.
Tak sedikit pula yang mengaitkan kegagalan ini dengan keputusan PSSI yang melakukan pergantian pelatih dari Shin Tae-yong kepada Patrick Kluivert pada Januari lalu.
Tak Perlu Kaitkan dengan Shin Tae-yong

Terkait hal ini, pengamat sepak bola nasional Tommy Welly, ikut angkat suara via kanal YouTube Beritasatu Utama.
"Kalau harapan, mimpi ke Piala Dunia sih sah-sah saja ya. Karena itu kan memang keinginan semua orang yang suka bola pasti ke sana mimpinya gitu loh. Tapi kalau selalu dikaitkan dengan Shin Tae-yong, itu yang menurut saya sih menjadi keruh ya. Jadi analisisnya, pandangannya menjadi kurang jernih," kata Tommy Welly.
"Karena di situ ada sentimen. Sentimen masa lalu, sentimen Shin Tae-yong gitu. Padahal tadi sudah dibuka kan bahwa enggak ada jaminan. Bahkan saya bisa mengungkapkan fakta-fakta di jejak digital tanggal 13 Agustus, ya enggak usah sebut medianya ya, tapi 13 Agustus kata kuncinya itu STY sebut peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia cuma 30 persen," imbuhnya.
STY Juga Janji

Menurut Tommy Welly, ia mengamati semua pernyataan Shin Tae-yong dan menyebut juru taktik asal Korsel itu beberapa kali berjanji tapi tak sesuai kenyataan.
"Mau saya tarik mundur lagi, November 2024, 7 November sebelum lawan Jepang ngomongnya begini nih kurang lebih ada di jejak digitalnya,'Saya janji akan loloskan Indonesia. Saya jamin, janji apa jamin kalau enggak salah antara dua itu ya katanya. Akan loloskan Indonesia ke Piala Dunia dari ronde 3'. Itu yang ngomong STY," ketusnya.
"Kan saya mengamati secara keseluruhan. Full gitu loh. Jangan cuma satu pertandingan dipotong-potong. Jangan. Begitu kalah dari Jepang ngomongnya beda lagi. 'Saya tidak jamin loloskan Indonesia dari ronde 3 karena memang berat. Ya paling dari ronde 4'. Realistis katanya di situ kan," tukas pengamat yang akrab disapa Bung Towel.
"Mau yang lebih ekstrem lagi? Pada saat dia direkrut. Kenapa PSSI rekrut Shin Tae-yong waktu itu zama Iwan Bule, Ketua Umum PSSI-nya. Kenapa bukan Luis Milla? Kan ada kontendernya kan, ada kandidatnya. STY janji juara katanya. Setelah lima tahun, enggak ada kan di level apa-apa," pungkasnya.