
Jakarta - Kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 telah membuat gaduh dunia sepak bola Indonesia. Masyarakat Indonesia khususnya suporter Timnas menggabungkan pemecatan Patrick Kluivert dari kursi pelatih kepala.
Patrick Kluivert dinilai gagal membawa menjalankan tugasnya sebagai pelatih Timnas Indonesia dimana masyarakat Indonesia berharap Timnas Garuda mentas di Piala Dunia 2026.
Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026 setelah takluk di dua laga round 4 Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Di laga perdananya, Indonesia takluk dari Arab Saudi dengan skor 2-3. Dan di laga pamungkas mereka menyerah dari Irak dengan skor 1-0.
Keputusan Tepat

Atas kegagalan itu, PSSI pun memecat Patrick Kluivert dari kursi pelatih kepala. Dalam rilis kepada media, PSSI menyebut pemecatan Patrick Kluivert berdasarkan hasil evaluasi.
Menyikapi pemecatan Patrick Kluivert, pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo menyebut langkah PSSI sudah tepat.
"Selesainya kerjasama PSSI dengan Patrick Kluivert dan timnya, itu sudah menjadi keputusan terbaik. Karena memang pasca kegagalan Indonesia melangkah ke Piala Dunia 2026, situasinya memang tidak kondusif bagi sepak bola Indonesia. Dan tekanan bagi Patrick Kluivert dan tim kepelatihan serta PSSI dan ketum PSSI semakin hari semakin tinggi," Kesit Budi Handoyo kepada Kamis (16/10/2025).
Gagal Penuhi Target

Pria yang sering tampil di layar televisi nasional sebagai komentator jalannya pertandingan sepakbola ini menyebutkan jika PSSI tetap mempertahankan Patrick Kluivert maka sudah dipastikan sepak bola Indonesia akan terus gaduh.
Padahal, Timnas Indonesia masih punya beberapa agenda lagi termasuk terjun di Piala Asia.
"Bisa saja akan semakin liar jika saja tidak diambil keputusan, kalau pada akhirnya selesai itu sudah baik bagi kedua pihak. Karena Patrick Kluivert gagal memenuhi keinginan dari PSSI, PSSI pun kan dianggap tidak jeli memilih pelatih bagi timnas Indonesia yang sedang bertarung di kualifikasi Piala Dunia 2026," Kesit Budi Handoyo mengakhiri pembicaraan.