Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Bukan Indonesia, FAM Tuduh Vietnam Sebagai Pihak yang Melapor ke FIFA terkait Skandal 7 Pemain Naturalisasi Ilegal Malaysia

Bukan Indonesia, FAM Tuduh Vietnam Sebagai Pihak yang Melapor ke FIFA terkait Skandal 7 Pemain Naturalisasi Ilegal Malaysia

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-18 18:30:02
Dilihat:5 Pujian
Timnas Malaysia. (Bola.com/Dok.Facebook Timnas Malaysia).

Kuala Lumpur - Media Malaysia, Makan Bola, mengabarkan bahwa Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menuduh Asosiasi Sepak Bola Vietnam (VFF) sebagai dalang dari hukuman FIFA.

"Pada 11 Juni 2025, suatu laporan telah diajukan oleh seorang individu dari Vietnam yang mempertanyakan keaslian dokumen terkait para pemain naturalisasi Malaysia," ujar Wakil Presiden FAM, Datuk S. Sivasundaram.

"Setelah itu, FIFA membuka penyelidikan terhadap kasus ini dan dari Agustus hingga Oktober 2025, proses disiplin dijalankan oleh FIFA," jelasnya.

Pada Juni 2025, FIFA mendapatkan laporan keabsahan terkait ke tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia yang terdiri dari Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.


Memalsukan dan Memanipulasi Dokumen

Pemain Malaysia berpose sebelum pertandingan kualifikasi Piala Asia AFC Grup F antara Malaysia dan Vietnam di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada 10 Juni 2025. (Mohd RASFAN/AFP)

Ketujuhnya menjadi bagian dari Malaysia ketika membantai Timnas Vietnam 4-0 dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027 di Kuala Lumpur pada 10 Juni 2025.

Dua di antaranya bahkan mencetak gol untuk Malaysia ke gawang Vietnam. Keduanya adalah Joao Figueiredo dan Rodrigo Holgado.

Dalam keputusannya, FIFA memvonis FAM telah memalsukan dan memanipulasi dokumen keturunan ketujuh pemain itu.


Terbukti Tidak Lahir di Malaysia

FAM menyatakan bahwa kakek atau nenek dari ketujuh pemain itu lahir di Malaysia, namun investigasi FIFA mengatakan sebaliknya.

Kakek atau nenek dari ketujuh pemain itu tidak lahir di Malaysia.

Akibat skandal ini, FAM menerima sanksi dari FIFA berupa denda 350.000 franc Swiss atau setara dengan Rp7,3 miliar.

Tujuh pemain itu juga dijatuhi hukuman oleh FIFA larangan bermain selama setahun plus denda 2.000 franc Swiss (Rp42 miliar).


Indonesia Sempat Terseret

Nama Indonesia sempat terseret dalam kasus memalukan ini karena bos Johor Darul Ta'zim (JDT), Tunku Ismail Idris, mencurigai pihak yang berada di New York, Amerika Serikat, turut mempengaruhi kebijakan FIFA terhadap FAM.

Pada akhir September 2025, Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengunjungi New York selama rangkaian Sidang Umum PBB dan bertemu Presiden RI, Prabowo Subianto.

"Siapa yang berada di New York? Saya berharap FAM akan segera mengajukan banding," tutur pria yang karib dipanggil TMJ itu.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}