
Gianyar - Bali United dalam kondisi yang kurang baik-baik saja. Selain ditahan Persis Solo 0-0 di pekan ke-13 BRI Super League 2025/2026, Minggu (23/11/2025), Bali United juga dihadapkan kondisi kebugaran pemain.
Tim Receveur dan Mirza Mustafic tidak dimainkan karena akumulasi kartu saat menghadapi Laskar Sambernyawa. Lalu ada beberapa pemain juga yang masih dibekap cedera, misalnya Reyner Barusu.
Meskipun kondisi cedera membaik dan sudah mulai bergabung dalam latihan terpisah, tetapi Reyner belum bisa dimainkan.
"Untuk beberapa pemain yang cedera, dua pemain sudah balik latihan sama kita dan mungkin belum bergabung ke tim untuk secara taktikal, tapi sudah mulai latihan. Itu kabar bagusnya. Untuk Reyner juga mungkin akan sedikit lebih lama karena cedera yang dialaminya," kata pelatih Bali United, Johnny Jansen, Senin (24/11/2025).
Alhasil, Bali United harus memasukkan beberapa pemain tim junior ke line up tim saat menghadapi Persis. Ada Dewa Gede Aris Sanjaya dan kapten Timnas Indonesia U-17 I Putu Panji Apriawan yang duduk di bench dalam pertandingan menghadapi Persis Solo.
Deretan negara berpenduduk kecil yang sukses tampil di Piala Dunia, termasuk Curacao yang mencetak sejarah sebagai peserta dengan populasi paling sedikit.
Jadi Konsekuensi

Ia menganggap krisis pemain di Bali United adalah konsekuensi dari pilihan klub di pramusim untuk membangun skuad yang sedikit lebih kecil, dengan fokus utama pada pengembangan pemain lokal.
Eks Pelatih PEC Zwolle ini menekankan pentingnya persatuan klub, tim, dan penggemar untuk menyadari langkah dan rencana baru Bali United. Ia optimis bahwa tim sedang berkembang dan menjadi lebih baik.
"Kami fokus pada pemain lokal, kami fokus pada pemain asing, sehingga setiap orang bisa mendapatkan, sehingga kami bisa mendatangkan, pemain lokal yang bisa bermain, mereka mendapat waktu untuk bermain, dan tidak hanya pemain asing. Jadi, ini adalah pilihan yang kami buat," jelasnya.
Perlu Memutar Otak

Dengan situasi ini, Johnny Jansen perlu memutar otak karena pekan depan Bali United harus menghadapi Borneo FC yang notabene sebagai pemuncak klasemen sementara BRI Super League dan selalu meraih kemenangan musim ini.
Ia pun memiliki strategi untuk bisa meredam superioritas Pesut Etam. Tidak ada waktu istirahat yang banyak yang diberikan Johnny Jansen. Ia ingin Joao Ferrari dkk tidak kehilangan arah saat menghadapi Borneo FC.
“Saya tidak mau para pemain berlari tanpa arah. Mereka wajib bermain sesuai dengan rencana. Jika mereka bermain tanpa rencana yang baik, hasilnya tidak bagus. Apalagi tidak bisa menciptakan peluang dan hanya berlari, itu akan menjadi masalah besar," kata Jansen.
