Persija Jakarta dan Terengganu FC resmi menjalin kerja sama strategis sebagai bentuk penguatan sepak bola Indonesia–Malaysia. Kolaborasi ini mencakup pertukaran pemain dan pelatih, coaching clinic, pertandingan persahabatan, hingga kerja sama komersial. Direktur Persija, Mohamad Prapanca, dan CEO
Jakarta - Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, menegaskan bahwa kerja sama lintas negara antara Persija dan Terengganu FC merupakan momentum penting bagi kemajuan sepak bola di kawasan Asia Tenggara.
Menurutnya, kemitraan strategis ini bukan hanya soal kolaborasi dua klub besar, tetapi juga tentang memperluas wawasan, meningkatkan kualitas, serta membangun ekosistem sepak bola yang lebih modern di antara dua negara bertetangga.
Prapanca menilai Persija memiliki banyak hal yang dapat dipelajari dari Terengganu FC, begitu pula sebaliknya. Terengganu, yang dalam beberapa tahun terakhir konsisten tampil kompetitif di Liga Super Malaysia dan kompetisi regional, dianggap sebagai mitra tepat untuk saling berbagi pengalaman.
Di sisi lain, CEO Terengganu FC, Sheikh Farouk Sheikh Mohamed Al‑Bajrai, menyebutkan bahwa inisiatif ini menjadi langkah penting untuk menjembatani persepakbolaan Indonesia dan Malaysia.
Ia menyoroti besarnya basis suporter Persija, yaitu Jakmania, yang menjadi salah satu pertimbangan utama dalam membangun kolaborasi ini. Menurutnya, kerja sama ini membuka peluang besar untuk memperkuat hubungan di bidang komersial, sportivitas, dan pengembangan bakat muda di kedua negara.
Kerja sama dua klub ini mencakup berbagai program strategis, seperti pertukaran pelatih dan pemain, penyelenggaraan pertandingan persahabatan, coaching clinic, hingga peluang kolaborasi penjualan merchandise.
Dengan demikian, kedua klub tidak hanya memperkuat eksistensi mereka di ranah domestik, tetapi juga bersiap menjadi representasi sepak bola modern di tingkat Asia Tenggara.
Sinergi Persija dan Terengganu FC diharapkan menjadi awal dari era baru bagi hubungan sepak bola Indonesia dan Malaysia. Kolaborasi ini bukan hanya mempererat hubungan profesional antar klub, tetapi juga membuka jalur diplomasi olahraga yang lebih kuat di kawasan regional.