Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Anton Sanjoyo Beberkan Tantangan yang Harus Dipecahkan Pelatih Timnas Indonesia

Anton Sanjoyo Beberkan Tantangan yang Harus Dipecahkan Pelatih Timnas Indonesia

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-12-06 16:30:02
Dilihat:3 Pujian
Para pemain Timnas Indonesia berpose untuk foto bersama sebelum pertandingan babak keempat Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Irak dan Indonesia di Stadion Alinma Bank, King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Minggu (12-10-2025) dini hari WIB. (Foto AP/Ali Issa)

Jakarta - PSSI hingga kini belum mengambil keputusan terkait pelatih baru Timnas Indonesia setelah pemecatan Patrick Kluivert. Situasi ini membuat publik menunggu langkah federasi dalam menentukan sosok yang dinilai tepat memimpin skuad Garuda ke agenda besar berikutnya.

Beberapa nama mulai mengemuka, terutama Giovanni van Bronckhorst dan John Herdman yang dianggap memiliki rekam jejak kuat di level klub maupun tim nasional. Selain keduanya, nama mantan pelatih Timnas Irak, Jesus Casas, juga ikut mencuat sebagai kandidat potensial.

Perburuan pelatih baru ini menjadi krusial mengingat level kompetisi Timnas Indonesia semakin menantang. Skuad yang ada saat ini dianggap sebagai yang terbaik dalam lima hingga enam tahun terakhir sehingga diperlukan pelatih yang mampu mengoptimalkan kualitas tersebut dalam waktu singkat.

Namun karakteristik pemain Indonesia yang tersebar di berbagai liga, ditambah keterbatasan waktu pemusatan latihan, menjadi tantangan besar bagi siapa pun yang akan memegang posisi tersebut. Di sinilah PSSI membutuhkan pertimbangan matang sebelum mengetuk palu.

Pengamat sepak bola nasional, Anton Sanjoyo, turut memberikan pandangannya melalui kanal YouTube Nusantara TV. Ia menilai bahwa tantangan melatih Timnas Indonesia jauh lebih kompleks dibanding banyak negara lain di kawasan Asia.

 


Tantangan Tinggi bagi Pelatih Timnas

Kevin Diks mencetak gol untuk Timnas Indonesia ke gawang Timnas Arab Saudi. (Bola.com/Dok.X Timnas Indonesia).

Menurut Anton, kualitas pemain Indonesia yang kini lebih beragam tetap belum mencapai level kelas dunia. Kondisi tersebut membuat para pemain tidak mudah melakukan sinkronisasi taktik hanya dalam dua hingga tiga hari latihan.

"Berkali-kali saya katakan bahwa tingkat kesulitannya luar biasa tinggi. Kita memiliki tim senior terbaik dalam beberapa tahun terakhir, tetapi terbaik di versi Indonesia itu bukan kelas dunia. Di Eropa pun yang kelas A paling Jay Idzes, Calvin Verdonk dan Kevin Diks. Yang lain menurut saya pemain Eropa kelas dua," ucap Anton.

"Artinya apa? Kita tidak bisa berharap para pemain ini berkumpul dua atau tiga hari lalu langsung menyatu. Itu berbeda dengan pemain seperti Lionel Messi atau Kylian Mbappe yang bisa langsung tune in karena mereka kelas dunia," lanjutnya.

 


Perbandingan dengan Irak dan Jesus Casas

Pelatih Timnas Irak, Jesus Casas (AFP/Hussein Faleh)

Anton kemudian menyinggung kasus Timnas Irak di era Jesus Casas sebagai perbandingan. Menurutnya, kondisi Irak jauh lebih stabil karena mayoritas pemainnya berkompetisi di liga domestik sehingga tidak terlalu sulit dikumpulkan.

"Menurut saya, Jesus Casas termasuk yang mampu. Walaupun Indonesia tidak pernah menang melawan Irak ketika ia melatih, tetapi pemain Irak kebanyakan berkumpul di Liga Irak. Hanya tiga atau empat pemain yang bermain di luar, sehingga tingkat kesulitannya tidak seperti Indonesia," kata Anton.

Anton menilai bahwa jika pilihan PSSI mengerucut pada Giovanni van Bronckhorst dan John Herdman, maka keduanya harus melalui proses uji kemampuan terlebih dahulu. Van Bronckhorst memiliki pengalaman melatih klub besar tetapi belum pernah memimpin tim nasional. Sementara Herdman sudah teruji bersama Kanada, termasuk tampil di Piala Dunia 2022.

"Ini yang menjadi menarik. Siapa di antara dua orang ini yang mampu membuat Jay Idzes dan kawan-kawan berkumpul dua sampai empat hari lalu menjadi tim yang solid. Itu yang harus diuji. PSSI harus melakukan ujian terhadap mereka," ujar Anton.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}