Jakarta - Timnas Indonesia U-23 harus puas dengan hasil imbang kontra Malaysia di partai terakhir Grup A Piala AFF U-23 2025. Laga ini berakhir dengan skor 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (21/7/2025) malam WIB.
Tambahan satu poin sudah cukup bagi tim berjulukan Garuda Muda itu untuk melaju ke semifinal. Tim besutan Gerald Vanenburg tersebut mengumpulkan tujuh poin dan finis sebagai juara grup.
Sementara itu pada laga lain, Filipina mengalahkan Brunei Darussalam dua gol tanpa balas. Kemenangan tersebut membawa Young Azkals di posisi kedua di bawah Indonesia dengan torehan enam angka.
Jens Raven dkk. sebetulnya tidak tampil buruk. Timnas Indonesia U-23 memberikan perlawanan sangat baik dan mendominasi sepanjang laga. Namun, dari sejumlah peluang yang tercipta tidak ada satu pun yang berujung gol.
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, mengungkap alasan mencadangkan Jens Raven dan menjadikan Hokky Caraka starter ketika melawan Timnas Filipina U-23.
Unggul Penguasaan Bola
Mengutip dari laman lapangbola, Timnas Indonesia U-23 tampil dominan dengan penguasaan bola mencapai 71 persen. Berbanding 29 persen milik Malaysia.
Sayangnya, Tim Merah-Putih kurang mampu memaksimalkan peluang yang didapat. Total dari 11 tembakan, cuma tiga saja yang tepat sasaran.
Di sisi lain, Harimau Malaya Muda tercatat melepaskan 10 shots on target saat melawan Indonesia. Dari jumlah tersebut, satu di antaranya mengarah ke gawang.
Skuad Garuda Muda yang menguasai pertandingan memang unggul total passing (482), namun cuma 406 saja yang akurat. Adapun Malaysia mengukir 231 operan dengan total 165 passing di antaranya tepat sasaran.
Pertandingan Menarik
Pelatih sepak bola nasional, Rasiman, memberikan komentar mengenai hasil pertandingan tersebut. Mantan arsitek Persis Solo itu cukup menyayangkan kegagalan Timnas Indonesia U-23 dalam membuat gol.
"Pertandingan berjalan menarik ya, Malaysia menerapkan tactical low block defense ke counter attack, sehingga beberapa kali juga menyulitkan pemain kita," ujar Rasiman kepada Bola.com seusai laga.
"Secara defensif Malaysia bermain sangat disiplin dan terbukti hampir tidak ada peluang yang golden chance menurut saya peluang emas yang dibuat oleh anak-anak karena ketatnya pertahanan Malaysia."
"Begitu juga di counter attack beberapa kali juga merepotkan pemain kita. Jadi pertandingan hari ini intensitasnya cukup tinggi, berjalan sangat menarik cuma sayangnya kedua tim gagal membuat peluang emas sehingga laga berakhir dengan 0-0," ulasnya.