Mengulas 3 Lawan Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23 2025: Ujian Berat di Laga Pamungkas

Pada pertandingan pertama, skuad asuhan Gerald Vanenburg bakal menantang Timnas Laos U-23 pada 3 September 2025. Bisa dibilang, ini menjadi momen krusial bagi Garuda Muda untuk mengawali perjuangannya dengan langkah mantap.

Sebab, secara kekuatan, Laos U-23 masih berada di bawah skuad Garuda Muda. Dari sejarah perjalanan mereka di fase Kualifikasi Piala Asia U-23, mereka belum sekalipun berhasil merebut tiket lolos ke putaran final. 

Jika melihat kondisi skuadnya saat ini, tim asuhan Ha Hyeok-jun itu memang tak memiliki pemain yang berpengalaman. Di level U-23, sebagian besar baru mendapatkan kesempatan tampil di Piala AFF U-23.

Berbicara soal kiprahnya di ajang tersebut, mereka juga tak punya kiprah yang mengesankan. Saat tergabung di Grup B Piala AFF U-23 2025, Laos bermain imbang melawan Kamboja (1-1), lalu digempur Vietnam (0-3).

Mayoritas pemain yang dibawa pelatih Ha Hyeok-jun pada laga ini memang berasal dari kompetisi domestik. Tercatat, hanya tiga nama saja yang berstatus abroad, yakni Sayfon Keohanam (Suphanburi/Thailand), Damoth Thongkhamsavath (Dong A Thanh Hoa/Vietnam), serta Khonesavanh Keonuchanh (Rome City Institue/Italia).

Setelah menantang Timnas Laos U-23, Timnas Indonesia U-23 bakal berjumpa dengan Timnas Makau U-23 pada partai kedua. Duel ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pada 6 September 2025.

Sama seperti tim sebelumnya, Makau U-23 juga tak punya reputasi yang mengesankan di ajang Piala Asia U-23. Sebab, dari lima partisipasinya di fase kualifikasi, mereka sama sekali belum berhasil lolos ke putaran final.

Bisa dibilang, Makau U-23 menjadi tim terlemah di Grup J. Mereka selalu mencatatkan kekalahan di babak kualifikasi. Dari lima partisipasi di fase kualifikasi, tak ada satu pun hasil imbang maupun kemenangan yang diraih.

Sebetulnya, catatan negatif Makau tak hanya terjadi di level Asia saja. Apabila menilik catatan penampilannya di regional Asia Timur, mereka juga tidak memiliki prestasi yang bisa dibanggakan.

Makau setidaknya telah empat kali berpartisipasi di ajang East Asian Games, ajang serupa seperti SEA Games di Asia Tenggara. Dari semua partisipasi itu, mereka sama sekali belum berhasil lolos dari fase grup.

Setelah berjumpa dua lawan yang relatif mudah dihadapi di Grup J, tantangan sesungguhnya yang bakal dihadapi anak asuh Gerald Vanenburg bakal tersaji pada pertandingan terakhir melawan Korea Selatan U-23.

Duel menghadapi skuad Taeguk Warriors bakal tersaji pada partai pamungkas Grup J, tepatnya pada 9 September 2025. Bisa dibilang, Korea Selatan U-23 merupakan salah satu tim terkuat di Benua Asia.

Kiprahnya di Piala Asia U-23 juga sangat mengesankan. Dari enam partisipasi di ajang ini, mereka selalu berhasil lolos ke fase gugur. Prestasi terbaiknya tersaji pada edisi 2020 ketika mereka sukses meraih gelar juara.

Sebelumnya, Korea Selatan U-23 juga bisa menembus partai final pada edisi 2016 yang berlangsung di Qatar. Sayangnya, ketika itu mereka harus puas menjadi runner-up karena tumbang 2-3 dari Jepang di final.

Yang bisa membuat para pemain skuad Garuda Muda sedikit optimistis menghadapi Korea Selatan adalah catatan pertemuan terakhir keduanya saat bentrok pada perempat final Piala Asia U-23 2024.

Ketika itu, skuad asuhan Shin Tae-yong sukses menang atas Korea Selatan melalui drama adu penalti. Akan tetapi, kondisi skuad kedua tim saat ini sudah jauh berbeda, termasuk nakhoda yang memimpinnya.