Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Mantan Wapres AFF Soroti Naturalisasi: Jika Erick Thohir dan TMJ Tidak Lagi Memimpin, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia dan Malaysia?

Mantan Wapres AFF Soroti Naturalisasi: Jika Erick Thohir dan TMJ Tidak Lagi Memimpin, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia dan Malaysia?

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-08 18:30:02
Dilihat:9 Pujian
Ketua PSSI, Erick Thohir, dan bos Johor Darul Ta'zim (JDT), Tunku Ismail Idris. (Bola.com/X. Erick Thohir dan Tunku Ismail Idris).

Hanoi - Mantan Wakil Presiden AFF asal Vietnam, Duong Vu Lam, mengungkapkan kekhawatirannya terkait masa depan Timnas Indonesia dan Malaysia yang saat ini sangat bergantung pada peran kuat para pemimpinnya, khususnya Erick Thohir dan Tunku Ismail Idris (TMJ).

Duong Vu Lam melihat, baik Timnas Indonesia maupun Malaysia saat ini mampu bersaing di kancah sepak bola Asia berkat kebijakan naturalisasi pemain yang dijalankan dengan dukungan penuh para pemimpin yang berpengaruh.

Ia menyoroti bagaimana kekuatan finansial dan jejaring global yang dimiliki Erick Thohir selaku Ketua PSSI maupun TMJ yang notabene bos Johor Darul Ta'zim (JDT) menjadi faktor kunci di balik proyek tersebut.

"Perhatikan baik-baik, Presiden PSSI adalah miliarder Erick Thohir, mantan presiden klub Inter Milan. Sementara tokoh di balik kebijakan naturalisasi Malaysia adalah Tunku Ismail Ibrahim, pangeran di Malaysia yang pernah bernegosiasi untuk membeli klub Valencia di Spanyol," ujar Duong Vu Lam dinukil dari media Vietnam, Dan Tri.


Jaminan Finansial

Erick Thohir (tengah) bersama Menpora Dito Ariotedjo (kiri) dan Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait (kanan) dalam opening ceremony Piala Presiden 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (06/07/2025). (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Duong Vu Lam menganggap bahwa dengan kekuatan finansial yang besar, Timnas Indonesia dan Malaysia mampu merekrut tim pencari bakat serta mempekerjakan para ahli sepak bola global untuk menemukan pemain keturunan yang layak dinaturalisasi.

Tak hanya itu, Erick Thohir dan TMJ disebutnya juga mampu memberikan jaminan finansial yang membuat para pemain tersebut bersedia membela Timnas Indonesia dan Malaysia.

"Mereka bisa menemukan pemain berdarah Malaysia atau Indonesia di seluruh dunia dan langsung memenuhi kebutuhan finansial agar para pemain itu mau memperkuat tim nasional," kata Duong Vu Lam.

Namun, ia mengingatkan bahwa apa yang dilakukan kedua negara tersebut tidak bisa dengan mudah diikuti oleh Timnas Vietnam. Tim berjulukan Golden Star Warriors itu minim talent scout dan finansial.

"Kami kekurangan tim pencari bakat dan dana besar. Vietnam tidak bisa menandingi cara para miliarder di Indonesia dan Malaysia menjalankan sepak bola," tutur Duong Vu Lam.


Pemain Naturalisasi Tidak Datang Lagi, Pemain Lokal Tak Ada Penerus

Duong Vu Lam menilai bahwa model ini menyimpan risiko besar. Ia mencontohkan, jika suatu hari nanti Erick Thohir atau TMJ tidak lagi aktif di sepak bola nasional, entah karena tak lagi dipercaya, usia, atau kehilangan semangat, maka keberlanjutan kebijakan naturalisasi bisa terancam.

"Suatu hari nanti, jika para pemimpin ini tidak lagi menjabat di sepak bola Indonesia atau Malaysia, karena tidak lagi dipercaya, karena usia, atau karena kehilangan semangat, lalu bagaimana nasib tim mereka?" ucapnya.

"Pemain naturalisasi tidak akan datang lagi karena tidak ada yang mau membayar, sementara pemain lokal tidak memiliki penerus. Lalu masa depan sepak bola akan ke mana?" jelas Duong Vu Lam.

Sumber: Dan Tri

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}