Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Nasib Apes Persebaya, 2 Kali Gagal Tampil di ASEAN Club Championship

Nasib Apes Persebaya, 2 Kali Gagal Tampil di ASEAN Club Championship

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-08 19:30:02
Dilihat:6 Pujian
Liga 1 - Ilustrasi logo Persebaya Surabaya BRI Liga 1

Surabaya - Persebaya Surabaya tampaknya tidak berjodoh dengan ASEAN Club Champinship (ACC). Bagaimana tidak, mereka sudah dua kali gagal tampil dalam ajang klub antarnegara Asia Tenggara tersebut.

Kesempatan pertama muncul pada 2020. Persebaya berhasil finis di posisi runner-up Liga 1 2019 di bawah Bali United yang jadi juara. Pada musim yang sama, AFF mengumumkan bahwa akan ada ACC digelar pada 2020.

Slot dari kompetisi Indonesia hanya dua klub. Hal itu membuat Bali United dan Persebaya diputuskan sebagai wakil Indonesia untuk berkiprah di ACC.

Persebaya kemudian menyiapkan tim dengan baik. Pelatih Aji Santoso dinilai mampu memberikan perubahan positif. Apalagi, dia menjadi "juru selamat" yang sukses mengantar Persebaya ke posisi runner-up Liga 1 2019.

Jangan lupa, Persebaya memiliki sejumlah pemain penting. Skuad Bajul Ijo berisikan materi pemain berkualitas, seperti Makan Konate dan David da Silva. Belum lagi ada duo asing, Aryn Williams dan Mahmoud Eid.

Jantung pertahanan Persebaya dihuni oleh masa puncak Hansamu Yama dan munculnya bek muda potensial, Rizky Ridho. Masih ada Irfan Jaya dan Rachmat Irianto yang dalam performa apik.


Gagal Beraksi pada 2020

Makan Konate dan David da Silva dalam sesi latihan Persebaya. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Dengan komposisi ini, Persebaya Surabaya sukses menjuarai Piala Gubernur Jatim 2020. Setelah mengalahkan Arema FC di semifinal, Bajul Ijo unggul telak 4-1 atas Persija Jakarta di partai puncak turnamen pramusim tersebut.

Harapan muncul untuk menjuarai Liga 1 2020. ACC juga diharapkan bisa menambah jam terbang dan pengalaman internasional pemain. Hanya, pandemi COVID-19 melanda dunia pada saat itu.

Liga 1 2020 resmi dihentikan. Meski sempat dikabarkan akan berlanjut, musim itu tidak ada kompetisi yang bergulir, sedangkan ACC terpaksa dibatalkan karena situasi yang tidak memungkinkan.

Tahun 2020 menjadi kali pertama Persebaya terpaksa memupus harapan sekaligus ambisi baru sebagai kampiun di kompetisi domestik dan pengalaman di Asia Tenggara.


Persebaya Wani, tapi Pasrah

Pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez (kiri), memimpin sesi latihan perdana timnya di Lapangan ABC Kompleks Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (23/6/2025 malam WIB. (Bola.com/Aditya Wany)

Setelah lima tahun, kini situasi serupa muncul. Persebaya menduduki posisi keempat klasemen Liga 1 2024/2025 di bawah Malut United. Dua tim ini disiapkan tampil di ASEAN Club Championship 2025/2026.

Sayangnya, Persebaya lagi-lagi batal tampil di ACC. Polemik ini sebelumnya muncul saat tidak ada klub Indonesia dalam persiapan undian grup. Padahal, Malut United dan Persebaya sudah disiapkan sebagai peserta dengan status peringkat ketiga dan keempat Liga 1 2024/2025.

PT LIB selaku operator Liga 1 telah menggelar konferensi pers terkait permasalahan itu pada Kamis (3-7-2025). Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, mengklaim ada penolakan dari pihak AFF saat Malut United dan Persebaya didaftarkan mewakili Indonesia.

PT LIB sudah menyatakan tim penghuni posisi ketiga dan keempat dari BRI Liga 1 2024/2025 yang berhak berlaga di ACC 2025/2026. Sementara juara dan runner-up akan fokus di kompetisi antarklub Asia.

Klaim Ferry Paulus ini dibantah secara tidak langsung oleh pihak AFF melalui sebuah unggahan di situs resmi aseanutdfc.com. Pernyataan AFF itu menunjukkan bahwa tidak ada pendaftaran klub Indonesia.

Kendati berslogan "Wani", manajemen Persebaya memilih pasrah dengan situasi ini. AFF sudah melakukan drawing pembagian grup di Bangkok, Jumat (4-7-2025), tanpa memasukkan klub Indonesia sebagai peserta.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}