
Jakarta - Timnas Indonesia harus bertarung habis-habisan di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Oktober 2025.
Hasil drawing yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (17/7/2025), menempatkan Timnas Indonesia berada di Grup B bersama Arab Saudi dan Irak.
Tak sedikit yang beranggapan, Skuad Garuda akan mengalami kesulitan mengingat dua lawan yang dihadapi merupakan tim kuat.
Namun, dukungan terus mengalir kepada pasukan Patrick Kluivert kalau Jay Idzes dan kawan-kawan bisa meraih hasil positif sekaligus mengamankan satu tiket ke putaran final Piala Dunia 2026.
Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, ikut angkat suara terkait dua lawan yang akan dihadapi Timnas Indonesia.
"Itu yang saya sampaikan berkali-kali, enggak perlu mikir siapa pun lawannya karena di putaran keempat ini siapa pun lawannya pasti berat ya," kata Mohamad Kusnaeni YouTube Liputan 6 Sport.
"Karena semua tim yang sampai fase ini adalah tim yang sudah melewati minimal dua tahapan sebelum sampai ke putaran keempat. Jadi kita sebenarnya tidak perlu memilih lawan," imbuhnya.
Grup B Lebih Menguntungkan

Menurut pengamat yang akrab disapa Bung Kus itu, berjumpa Arab Saudi dan Irak sebaliknya justru menguntungkan Timnas Indonesia, meski ranking FIFA keduanya jauh di atas.
"Kalau bagi saya, justru pertemuan Arab Saudi dan Irak itu sedikit menguntungkan ya. Dalam pengertian begini, memang secara peringkat mereka cukup jauh di atas kita. Dua tim ini kan posisinya 50-an di peringkat FIFA, 58-59. Kita masih jauhlah ya," tukas Mohamad Kusnaeni.
"Namun, secara head to head, kita pernah ketemu mereka dalam waktu yang terlalu lama. Kita bahkan berada di grup yang sama dengan Arab Saudi dan kita bisa menang."
"Itu yang membuat saya menganggap pembagian grup atau drawing kali ini sebetulnya tidak merugikan bahkan sedikit menguntungkan bagi Timnas Indonesia karena lawan-lawan sudah kita kenal," paparnya.
Kualitas Sudah Meningkat

Lebih jauh Mohamad Kusnaeni memaparkan kekuatan Skuad Garuda kini jauh lebih berbeda dari sebelumnya. Invasi pemain naturalisasi dalam tiga tahun terakhir mampu mendongkrak performa Skuad Garuda di level Internasional.
"Memang dalam dua pertemuan terakhir lawan kita selalu kalah ya dari Irak. Bahkan kalau dihitung secara keseluruhan lawan Irak itu kita ketemu sembilan kali tuh, delapan kalah dan hanya sekali imbang," kata Mohamad Kusnaeni.
"Namun, masalahnya begini, pertemuan-pertemuan dengan Irak itu sebelum tim ini mengalami peningkatan ya. Jadi dalam setahun ini progres timnas kita kan semakin baik."
"Masuknya Ole Romeny, masuknya Joey Pelupessy, dan beberapa pemain termasuk juga di dalamnya pemain-pemain lokal itu juga membuat kekuatan tim kita jadi lebih baik jadi lebih seimbang".
"Dan itu tercermin dari hasil-hasil terakhir dimana pemampilan kita semakin baik. Kalah memang lawan Jepang, kalah memang lawan Australia. Tapi penampilan kita tidak jelek," tuntas Mohamad Kusnaeni.