Bandung - Dewa United gagal melaju ke partai final Piala Presiden 2025 setelah kalah dari wakil Thailand, Port FC pada laga Grup B. Bertanding di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (10/7/2025), Dewa menyerah 1-2.
Dewa United sebenarnya tampil apik pada awal pertandingan. Bahkan, tim berjuluk Banten Warriors tersebut membuka keunggulan lebih dulu lewat gol Stefano Lilipaly pada menit ke-9.
Namun sebelum turun minum, Port FC menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui mantan bomber Borneo FC, Matheus Pato. Ketika pertandingan tampaknya akan berakhir imbang, Irfan Fandi membawa mimpi buruk bagi Dewa United.
Pemain Timnas Singapura tersebut sukses mencetak gol pada injury time babak kedua, setelah memanfaatkan sepak pojok di sisi kiri pertahanan Dewa United. Gol tersebut langsung disambut suka cita para pemain Port FC.
Sudah Tampil Bagus
Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, menilai timnya sudah tampil baik pada babak pertama. Hanya saja, Dewa tidak beruntung setelah Port FC bisa mencetak gol pada akhir babak pertama.
"Saya rasa pada babak kedua, karena kami baru berlatih tujuh hari seperti Persib Bandung, maka kami melakukan tindakan preventif agar pemain tidak mengalami cedera," ungkap Jan Olde selepas laga.
"Alasan keduanya adalah tim mereka memiliki waktu istirahat empat hari, tetapi kami hanya dua hari. Kami memang tidak lebih baik, tapi mereka juga tidak lebih baik," tambahnya.
Berlaga di Perebutan Peringkat Ketiga
Meski kalah, Dewa United tetap melangkah ke fase berikutnya. Egy Maulana Vikri dkk. akan menantang Liga Indonesia All Star dalam perebutan peringkat ketiga pada Sabtu (12/7/2025).
Pelatih berpaspor Belanda itu mengaku sejak awal timnya tidak mempersiapkan diri untuk bermain di Piala Presiden. Tim lebih fokus persiapan menghadapi BRI Super League 2025/2026.
"Kami sudah membuat rencana dan waktu itu kami belum tahu kapan kompetisi dimulai. Jadi kami menebak-nebak kapan liga akan dimulai dan tiba-tiba Piala Presiden digelar. Jadi saya tahu ini kejutan tapi ini masih persiapan," terangnya.
Mengukur Kekuatan Tim
Namun, hadirnya Piala Presiden menjadi momentum untuk mengukur kekuatan tim. Apalagi, pada babak penyisihan Dewa United melawan dua tim kuat yakni Persib Bandung dan Port FC.
"Kami bisa belajar dari pertandingan ini dan menurut saya, selain ada hadiah yang diperebutkan, tetapi turnamen ini juga dibuat untuk mengukur kekuatan tim. Kami harus mengembangkan tim ini dan sejauh ini saya merasa puas," jelasnya.
Mengenai performa Stefano Lilipaly, Jan Olde menilai pemain yang baru didatangkan ini mempunyai kepribadian bagus. Lilipaly juga mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
"Dia sejauh ini senang dengan tugas yang diberikan kepadanya dan dia adalah pemain kreatif. Dia pemain yang bisa bermain sebagai tim, dan setiap tim pasti senang memiliki pemain seperti dia. Dia juga bisa bahasa Belanda," lanjut Jan Olde.